Minggu, 13 Februari 2011

Memahami Sejarah Dakwah

MEMAHAMI SEJARAH DAKWAH

Apa itu Sejarah ?
(Rekonstruksi peristiwa-peristiwa masa lampau).

Dua cara pendefinisian Sejarah, yaitu:
Pertama;
Pengetahuan ttg peristiwa-peristiwa, keadaan kemanusiaan di masa lampau.
Tipe ini disebut sejarah tradisional/ tarikh naqli/sejarah naratif.
Sejarah ini ditulis tanpa memakai teori dan metodologi, dan biasanya ditulis oleh orang yang tidak ahli sejarah.

Kedua;
Pengetahuan ttg hukum-hukum yang tampak menguasai kehidupan masa lampau (tahap tertentu) menyangkut kausalitas, lingkungan/konteks, sebagai komponen yang diperoleh melalui penyelidikan dan analisis atas peristiwa masa lampau tsb.
Tipe ini disebut sejarah ilmiah/ sejarah analitik/ Sejarah non-naratif. Berpusat pada masalah.

Ibnu Khaldun:
Peristiwa-peristiwa istimewa atau penting pada waktu/ ras tertentu di masa lampau.

Sidi Gazalba:
Gambaran masa lalu tentang manusia dan sekitarnya sebagai makhluk sosial, yang disusun secara ilmiah dan lengkap, meliputi urutan fakta masa tsb dengan tafsiran dan penjelasan yang memberi pengertian dan kepahaman ttg apa yang berlaku.

Sayyid Quthub:
Tafsiran peristiwa, dan pengertian mengenai hubungan-hubungan nyata dan tidak nyata, yang menjalin seluruh bagian-bagiannya serta memberinya dinamisme dalam waktu dan tempat.

Beberapa faktor penyebab kesalahan dalam penulisan sejarah:
Faktor dari dalam (internal):
1.      Penulis terlalu fanatik terhadap apa yang ditulisnya. Penulis terlibat membela golongannya secara gigih, sehingga golongannya saja yang benar.
2.      Penulis terlalu percaya terhadap kebenaran sumber informasinya, dan menolak sumber-sumber informasi lain.
3.      Keyakinan yang salah terhadap sesuatu hal yang benar atau sebaliknya.
4.      Penulis tidak mampu memahami masalah. Sering terjadi masalah yang sesungguhnya adalah laten dan bukan yang  muncul dipermukaan.
5.      Penulis tidak mampu menempatkan peristiwa pada proporsi yang semestinya.
6.      Sejarawan berusaha mencari muka agar disenangi oleh orang lain (penguasa) dalam melakukan penulisan sejarahnya.
7.      Penulis tidak cukup mengetahui hukum-hukum masyarakat (aturan-aturan yang berlaku, etika, struktur, kultur masyarakat).
8.      Sejarawan gandrung untuk membesar-besarkan fakta.

Faktor dari luar (eksternal):
1.      Adanya tekanan dari luar dirinya baik penguasa maupun masyarakat lingkungannya.
2.      Terbatasnya data yang didapat di lapangan (minim data).

Apa itu Dakwah ?
Banyak definisi ttg dakwah dikemukakan oleh para ahli, al:

Ali Hasymi:
Dakwah Islamiyah: “mengajak orang lain untuk meyakini dan mengamalkan aqidah dan syari’ah Islam yang terlebih dahulu telah diyakini dan diamalkan oleh pendakwahnya sendiri”.

Toha Yahya Omar:
Dakwah: “mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan, untuk kemaslahatan dan kebahagiaan mereka di dunia dan di akherat”.
           
Apa itu Sejarah Dakwah ?
Pengetahuan (ilmu yang mempelajari) tentang peristiwa penting yang terjadi dalam proses mengajak manusia untuk memasuki sistem Islam mulai pertama s/d akhir aktivitas dakwah yang dibawa oleh pelakunya.

Tujuan mempelajari Sejarah Dakwah.
Secara Umum. Memperoleh wawasan pemikiran dalam mengambil suatu langkah kebijaksanaan strategis dakwah dalam kondisi dan situasi tertentu sesuai dengan sosio kulturalnya masing-masing dalam rangka diterimanya ajaran Islam sebagai pegangan (kehidupannya sehari-hari) sebagai umat Islam.

Secara Khusus (untuk mahasiswa).
1.      Agar mahasiswa secara historis mengetahui pola-pola dakwah di masa lalu dan dapat mengambil pelajaran untuk pelaksanaan dakwah di masa sekarang dan yang akan datang.
2.      Agar mahasiswa memahami dan mampu melakukan analisis kritis thd berbagai  perkembangan dakwah dan aspek-aspek kulturalnya untuk dijadikan acuan dalam melakukan strategi dakwah kewilayahan kedepan.

Metode Penelitian Sejarah Dakwah.
Diakronis.
Melihat perkembangan dakwah dari titik awal (mulai ada kegiatan dakwah) ke cakupan (scop) yang lebih besar (puncak perkembangannya).

Sinkronis.
Melihat peristiwa dakwah dari berbagai aspek. Terkait dengan aspek sosiologis, antropologis, cultural, dsb.

Ruang Lingkup Kajian Sejarah Dakwah.
Pertama,
Pertumbuhan dakwah (awal ada kegiatan dakwah Islam) secara kronologis sampai akhir kegiatan dakwah.
Kedua.
Dakwah kawasan; mempelajari pertumbuhan dakwah di suatu daerah tertentu atau pada masa tokoh (da’i) tertentu.

Kedudukan Sejarah Dakwah.
Secara teoritis konseptual. Pem-back-up sebuah bangunan keilmuan dakwah dalam rangka kesempurnaannya. Konsep dakwah Islam difahami dari realitas sejarah dakwah (terutama sejarah dakwah Rasulullah dan para sahabatnya).
Secara Praktis. Sebagai acuan dalam rangka membuat (menyusun)strategi kebijakan dakwah.


Fungsi/ kegunaan Sejarah Dakwah.
Sebagai Ibroh, maksudnya adalah merupakan pelajaran berharga bagi membangun kelanjutan peradaban (perkembangan) dakwah kedepan.

Dakwah masa lalu sebagai:
Guru > sumber yang mengajarkan berbagai pelajaran dakwah berharga.
Petunjuk > diikuti arah dan tujuan kegiatan dakwahnya..
Membentuk ideologi > membangun semangat (spirit) dakwah kedepan.
Nasehat dan Peringatan.> diwaspadai hal-hal yang perlu dihindari dalam menjalankan kegiatan dakwah kedepan.
Contoh teladan > dijadikan cermin dan alat koreksi diri dalam menjalankan kegiatan dakwah.

Imam Malik pernah mengatakan:
“Tidak akan baik kesudahan ummat ini, kecuali (diperbaiki) dengan memakai cara memperbaiki ummat pada awalnya”.

Cicero:
“Jika manusia tidak mengetahui sejarah ia tidak akan pernah tumbuh besar”.

1 komentar: